Sebagai pemimpin pasar penjualan kartu grafik gaming, NVIDIA tentu memiliki banyak lini untuk menentukan kelas pasarnya masing-masing. Nah, secara umum, gamer PC di dunia menggunakan produk NVIDIA dari lini GTX dan RTX untuk menjalankan pengolahan grafik di komputer mereka.Namun, sebetulnya apa, sih, perbedaan antara GTX dan RTX itu? Apa betul memilih kartu grafik lini RTX selalu menjadi jalan terbaik untuk meningkatkan performa gaming? Jika berencana membeli kartu grafik atau VGA bermanufaktur NVIDIA, kamu bisa simak ulasan singkatnya berikut ini.
1. Mereka berada di kelas yang berbeda
RTX merupakan lini atas yang diproduksi oleh NVIDIA. Di sisi lain, GTX merupakan kelas menengah yang juga diproduksi oleh NVIDIA sebagai kartu grafik andalan mereka. Meskipun secara kelas berbeda, tidak selamanya lini GTX berada di bawah RTX. Hal ini bisa terjadi karena NVIDIA juga melakukan pembagian kelas dan generasi pada masing-masing lini, entah itu GTX atau RTX.Ambil contoh, ketika membandingkan produk GTX 1080 Ti dengan RTX 2060, keduanya bisa saja berimbang. Bahkan, GTX 1080 Ti malah diunggulkan secara umum karena ia memiliki angka FLOPS yang lebih tinggi, yakni 11 TFLOPS berbanding 6 TFLOPS. Jadi, sesuaikan bujet dan generasi pembuatannya karena hal ini akan memengaruhi keputusanmu sebelum membeli VGA.
2. Arsitektur yang digunakan
Dilansir laman resmi NVIDIA, arsitektur pada VGA berbasis RTX dirilis dalam kurun waktu yang relatif baru. Arsitektur Turing (juga ada dalam sebagian lini GTX), misalnya, dirilis oleh NVIDIA pada 2018 lalu. Ada juga arsitektur Ampere yang menjadi andalan mereka pada 2020. Nah, terbaru, mereka juga merilis arsitektur Ada Lovelace pada 2022 sebagai teknologi terkini.Adapun, lini GTX juga memiliki beberapa arsitektur, seperti Maxwell, Pascal, dan Turing. Akan tetapi, arsitektur yang ada pada lini GTX umumnya tidak secanggih teknologi yang disematkan pada VGA dalam jajaran RTX. Nah, makin bagus arsitekturnya, makin kencang juga kinerjanya. Hal ini bakal menuntut gamer untuk mengimbanginya dengan prosesor yang mumpuni.Jadi, ketika prosesormu berada di kelas bawah atau menengah, sebaiknya pilih VGA yang berada dalam lini GTX. Pasalnya, angka fps yang dihasilkan oleh kombinasi GTX dan prosesor menengah justru bisa tinggi dan stabil jika dibandingkan dengan VGA RTX yang hanya ditandemkan prosesor menengah.
3. Perbedaan dari segi fitur
Produk kartu grafik RTX dari NVIDIA sudah dibekali dengan berbagai fitur canggih yang tidak ada di lini GTX, misalnya ray tracing dan DLSS yang akan membuat grafik tampak lebih hidup dan realistis. Sebetulnya, fitur ray tracing juga sempat dihadirkan ke dalam GTX 1080 Ti dan GTX 1060 VRAM 6 GB. Namun, kartu grafik GTX tidak memiliki sensor RT Core yang membuatnya hanya mampu menjalankan ray tracing dalam kapasitas sederhana.Nah, bagaimana dengan DLSS? Teknologi ini memang dibuat secara eksklusif hanya untuk lini RTX saja. Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda terbesarnya dengan kelas GTX. Menurut laman Tom's Hardware, fitur deep learning super sampling atau DLSS merupakan teknologi yang digunakan NVIDIA untuk mempercepat pergerakan gambar di monitor tanpa mengorbankan kualitas grafik.Dalam uji coba yang banyak dilakukan, fitur DLSS memang mampu meningkatkan performa gaming secara signifikan. Bahkan, dengan game dan resolusi yang sama, fitur DLSS sanggup menghadirkan tampilan pada angka fps yang jauh lebih tinggi (nyaris dua kali lipat atau lebih).
4. Konsumsi daya listrik
Jika memilih kartu grafik kelas atas di lini RTX, kamu harus tahu bahwa konsumsi daya yang dibutuhkan RTX bisa sangat tinggi. Bahkan, dalam keadaan kinerja optimal, sebuah VGA RTX dapat memakan daya listrik yang sama dengan AC 1/2 PK. Nah, tentu saja kamu juga harus bijak dalam memilih sebuah produk. Jangan sampai tagihan listrik membengkak hanya gara-gara memainkan game di PC yang gak terlalu sering.NVIDIA RTX 3080, misalnya, membutuhkan daya sekitar 320 W. Bahkan, RTX kelas bawah seperti RTX 2060 masih memiliki TDP sebesar 160 W. Bandingkan saja dengan lini GTX, seperti GTX 750 Ti, GTX 1050 Ti, GTX 1650 Super, dan GTX 1660 Super, yang hanya butuh asupan daya 60—125 W. Daya listrik ini hanya dari komponen VGA saja, belum termasuk prosesor, RAM, motherboard, hard disk, kipas, lampu, SSD, dan sebagainya.