Secara kasat mata, sebenarnya sangat mudah untuk mengenali seperti apa laptop gaming yang dimaksud. Umumnya, laptop gaming memiliki desain yang lebih atraktif dan terkesan lebih agresif dibandingkan dengan laptop biasa. Misalnya seperti ASUS dengan ROG-nya, Dell dengan Alienware-nya, ataupun Acer dengan Predator-nya. Itu semua adalah sub-brand laptop gaming yang diproduksi oleh brand-brand laptop besar. Ada juga brand lain seperti MSI, Razer ataupun Gigabyte yang tak kalah populer di segmen pasar laptop gaming.Apakah artinya, laptop gaming itu cuma laptop biasa yang dikasih “kostum” keren doang? Yaa nggak gitu juga. Karena nyatanya, di era yang makin modern ini, sudah ada cukup banyak laptop gaming yang punya tampilan fisik yang lebih kalem hingga cenderung mirip seperti laptop biasa. Yang membedakan antara laptop gaming dengan laptop biasa adalah, laptop gaming memiliki berbagai standariasai khusus yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan laptop biasa. Salah satu hal yang paling mendasar adalah dari sisi spesifikasi.
1. Spesifikasi Laptop Gaming vs Laptop Biasa
Hal paling mendasar yang menjadi standar bagi sebuah laptop gaming adalah soal spesifikasinya. Semua laptop gaming wajib memiliki dedicated GPU untuk membantu performa grafis dari si laptop. Gampangnya, laptop gaming wajib dibekali dengan GPU / Kartu Grafis yang terpisah dari CPU.Selain itu, chip prosesor CPU dan GPU yang disematkan pada laptop gaming, itu haruslah menggunakan chip seri performa tinggi. Jadi jangan terkecoh ya! Walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan CPU “Intel Core i5”, namun nyatanya, “Intel Core i5” yang disematkan pada laptop gaming jelas beda dengan “Intel Core i5” pada laptop biasa.Jadi pada laptop mainstream (laptop biasa), CPU “Intel Core” yang mereka gunakan itu adalah seri yang lebih dioptimalkan untuk hemat daya. Sementara pada laptop gaming, CPU “Intel Core” yang digunakan adalah seri performa tinggi. Dengan demikian, walaupun disebutkan sama-sama memiliki prosesor Intel Core i5, performa CPU dari laptop gaming akan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laptop biasa.Hal yang sama juga berlaku jika ternyata si laptop menggunakan CPU Ryzen dari AMD. Yang mana CPU AMD Ryzen pada laptop gaming adalah menggunakan seri performa tinggi, sedangkan CPU AMD Ryzen pada laptop biasa adalah lebih dioptimalkan untuk lebih hemat daya.GPU (Graphic Processing Unit) yang terdapat pada laptop gaming pun juga merupakan GPU dengan performa tinggi yang memang lebih dioptimalkan untuk mengolah grafis dengan lebih baik. Jadi, walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan GPU NVIDIA, kita harus perhatikan seri mana yang digunakan.
2. Bagaimana Cara Membedakan CPU & GPU Tersebut?
Gampangnya, seri CPU kelas performa tinggi yang biasa digunakan pada laptop gaming, itu akan memiliki akhiran huruf “H” pada kode seri produknya. Misalnya, Intel Core i7-11375H, itu merupakan seri CPU Intel Core dengan performa tinggi. Sementara untuk laptop biasa, mereka akan menggunakan CPU Intel Core i7-1165G7 yang merupakan seri CPU Intel Core yang dioptimalkan untuk lebih hemat daya.Kedua contoh kode seri produk yang saya sebutkan diatas itu merupakan seri prosesor Intel Core generasi ke-11. Yang mana khusus untuk generasi ke-11 tersebut (dan mungkin juga generasi selanjutnya), penamaannya memang agak ribet alias membingungkan. Kenapa demikian? Karena CPU seri performa tinggi dari Intel tersebut sebenarnya ada lagi tingkatannya. Yaitu ada seri H45 yang “murni” memiliki performa tinggi, dan ada juga seri H35 yang agak setengah-setengah karena di desain untuk punya performa tinggi namun juga dibuat “balance” agar lebih efisien dalam konsumsi daya. Contoh Intel Core i7-11375H yang saya sebutkan diatas adalah masuk dalam seri H35 yang dimaksud.Penamaan yang lebih simple, bisa kita temukan pada CPU Intel Core generasi ke-10 atau dibawahnya. Yang mana pada seri CPU hemat daya yang digunakan pada laptop bisa, itu akan memiliki kode huruf “U” pada ekor alias akhiran dari kode seri produknya (Kode “U” di sini artinya adalah “Ultra Low Power”). Sementara untuk CPU performa tinggi, pasti akan menggunakan akhiran “H” dibelakang kode nomor seri produk (Kode “H” di sini artinya adalah “High Performance”).
Penamaan yang simple juga bisa kita temukan jika laptop menggunakan prosesor AMD Ryzen. Yang mana untuk seri CPU hemat daya, mereka akan memiliki kode huruf “U” pada akhiran dari kode seri produknya. Sementara untuk seri CPU performa tinggi, mereka akan menggunakan kode huruf “H” di bagian ekor dari seri produknya. Misalnya, AMD Ryzen 7 5800H untuk laptop gaming, dan AMD Ryzen 7 5700U untuk laptop biasa.Sementara untuk seri GPU, biasanya GPU NVIDIA yang digunakan pada laptop biasa itu adalah seri “MX”, sementara untuk laptop gaming akan menggunakan GPU NVIDIA seri “GTX” dan juga “RTX” yang punya performa tinggi. Saat ini juga sudah ada laptop gaming yang menggunakan GPU dari AMD RADEON RX series yang tentu saja punya performa tinggi.
3. Dukungan Spesifikasi Lainnya
Tak hanya soal CPU dan GPU saja. Umumnya, laptop gaming juga sudah dibekali SSD (Solid State Drive) sebagai penyimpanan utama, yang biasanya juga didukung dengan tambahan HDD (HardDisk Drive) untuk menyimpan lebih banyak data. Namun sejak tahun 2020, kebanyakan laptop gaming sudah tidak lagi menggunakan penyimpanan berjenis HDD. Karena penyimpanan jenis HDD dianggap sebagai bottleneck yang akan menghambat performa. Perlu kamu tau bahwa penggunaan SSD akan sangat mempengaruhi performa dari sebuah laptop.Selain itu, penggunaan RAM pada laptop gaming pun juga berbeda loh. Pada laptop biasa, mereka biasanya akan menggunakan jenis ram “low power” yang lebih sedikit memakan daya listrik. Misalnya LPDDR3, LPDDR4, dan seterusnya. Dimana awalan “LP” pada jenis RAM yang digunakan, merupakan singkatan dari “Low Power”. Sedangkan untuk laptop gaming, biasanya tidak akan menggunakan RAM dengan awalan “LP” tersebut. Jadi, walau misalnya ada laptop biasa dan laptop gaming yang sama-sama punya RAM besar, nyatanya performa RAM dari laptop gaming akan sedikit lebih kencang.Saat ini, terkadang kita memang bakal bisa menemukan laptop “biasa” yang juga menggunakan berbagai jeroan yang dimiliki oleh laptop gaming. Mulai dari CPU performa tinggi, GPU performa tinggi, hingga SSD yang digunakan pun juga punya performa tinggi. Seperti misalnya yang bisa kita temukan pada laptop ASUS dengan seri Vivobook Pro ataupun Zenbook Pro. Akan tetapi, yang menjadikan laptop gaming berbeda dengan laptop biasa adalah sistem pendinginan yang lebih dioptimalkan. Sebuah hal yang tidak dimiliki oleh laptop mainstream.
Sementara itu, untuk membuat agar perangkat ini punya pendinginan yang baik, maka laptop gaming pun biasanya dibuat lebih tebal untuk memberikan ruang lebih agar udara panas dari CPU dan GPU dapat bersirkulasi dan dibuang keluar dengan baik.Beberapa hal lain seperti misalnya soal panel layar, keyboard, dan berbagai hal yang mendukung kenyamanan saat bermain game juga bisa kita rasakan perbedaannya dibandingkan dengan laptop biasa. Namun secara garis besar, poin yang sudah disebutkan diatas itulah perbedaan utamanya. Secara kasat mata, sebenarnya sangat mudah untuk mengenali seperti apa laptop gaming yang dimaksud. Umumnya, laptop gaming memiliki desain yang lebih atraktif dan terkesan lebih agresif dibandingkan dengan laptop biasa. Misalnya seperti ASUS dengan ROG-nya, Dell dengan Alienware-nya, ataupun Acer dengan Predator-nya. Itu semua adalah sub-brand laptop gaming yang diproduksi oleh brand-brand laptop besar. Ada juga brand lain seperti MSI, Razer ataupun Gigabyte yang tak kalah populer di segmen pasar laptop gaming.Apakah artinya, laptop gaming itu cuma laptop biasa yang dikasih “kostum” keren doang? Yaa nggak gitu juga. Karena nyatanya, di era yang makin modern ini, sudah ada cukup banyak laptop gaming yang punya tampilan fisik yang lebih kalem hingga cenderung mirip seperti laptop biasa. Yang membedakan antara laptop gaming dengan laptop biasa adalah, laptop gaming memiliki berbagai standariasai khusus yang membuatnya lebih unggul dibandingkan dengan laptop biasa. Salah satu hal yang paling mendasar adalah dari sisi spesifikasi.
4. Spesifikasi Laptop Gaming vs Laptop Biasa
Hal paling mendasar yang menjadi standar bagi sebuah laptop gaming adalah soal spesifikasinya. Semua laptop gaming wajib memiliki dedicated GPU untuk membantu performa grafis dari si laptop. Gampangnya, laptop gaming wajib dibekali dengan GPU / Kartu Grafis yang terpisah dari CPU.Selain itu, chip prosesor CPU dan GPU yang disematkan pada laptop gaming, itu haruslah menggunakan chip seri performa tinggi. Jadi jangan terkecoh ya! Walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan CPU “Intel Core i5”, namun nyatanya, “Intel Core i5” yang disematkan pada laptop gaming jelas beda dengan “Intel Core i5” pada laptop biasa.Jadi pada laptop mainstream (laptop biasa), CPU “Intel Core” yang mereka gunakan itu adalah seri yang lebih dioptimalkan untuk hemat daya. Sementara pada laptop gaming, CPU “Intel Core” yang digunakan adalah seri performa tinggi. Dengan demikian, walaupun disebutkan sama-sama memiliki prosesor Intel Core i5, performa CPU dari laptop gaming akan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laptop biasa.Hal yang sama juga berlaku jika ternyata si laptop menggunakan CPU Ryzen dari AMD. Yang mana CPU AMD Ryzen pada laptop gaming adalah menggunakan seri performa tinggi, sedangkan CPU AMD Ryzen pada laptop biasa adalah lebih dioptimalkan untuk lebih hemat daya.GPU (Graphic Processing Unit) yang terdapat pada laptop gaming pun juga merupakan GPU dengan performa tinggi yang memang lebih dioptimalkan untuk mengolah grafis dengan lebih baik. Jadi, walaupun misalnya ada laptop gaming vs laptop biasa yang sama-sama menggunakan GPU NVIDIA, kita harus perhatikan seri mana yang digunakan.
5. Bagaimana Cara Membedakan CPU & GPU Tersebut?
Gampangnya, seri CPU kelas performa tinggi yang biasa digunakan pada laptop gaming, itu akan memiliki akhiran huruf “H” pada kode seri produknya. Misalnya, Intel Core i7-11375H, itu merupakan seri CPU Intel Core dengan performa tinggi. Sementara untuk laptop biasa, mereka akan menggunakan CPU Intel Core i7-1165G7 yang merupakan seri CPU Intel Core yang dioptimalkan untuk lebih hemat daya.Kedua contoh kode seri produk yang saya sebutkan diatas itu merupakan seri prosesor Intel Core generasi ke-11. Yang mana khusus untuk generasi ke-11 tersebut (dan mungkin juga generasi selanjutnya), penamaannya memang agak ribet alias membingungkan. Kenapa demikian? Karena CPU seri performa tinggi dari Intel tersebut sebenarnya ada lagi tingkatannya. Yaitu ada seri H45 yang “murni” memiliki performa tinggi, dan ada juga seri H35 yang agak setengah-setengah karena di desain untuk punya performa tinggi namun juga dibuat “balance” agar lebih efisien dalam konsumsi daya. Contoh Intel Core i7-11375H yang saya sebutkan diatas adalah masuk dalam seri H35 yang dimaksud.Penamaan yang lebih simple, bisa kita temukan pada CPU Intel Core generasi ke-10 atau dibawahnya. Yang mana pada seri CPU hemat daya yang digunakan pada laptop bisa, itu akan memiliki kode huruf “U” pada ekor alias akhiran dari kode seri produknya (Kode “U” di sini artinya adalah “Ultra Low Power”). Sementara untuk CPU performa tinggi, pasti akan menggunakan akhiran “H” dibelakang kode nomor seri produk (Kode “H” di sini artinya adalah “High Performance”).
Penamaan yang simple juga bisa kita temukan jika laptop menggunakan prosesor AMD Ryzen. Yang mana untuk seri CPU hemat daya, mereka akan memiliki kode huruf “U” pada akhiran dari kode seri produknya. Sementara untuk seri CPU performa tinggi, mereka akan menggunakan kode huruf “H” di bagian ekor dari seri produknya. Misalnya, AMD Ryzen 7 5800H untuk laptop gaming, dan AMD Ryzen 7 5700U untuk laptop biasa.Sementara untuk seri GPU, biasanya GPU NVIDIA yang digunakan pada laptop biasa itu adalah seri “MX”, sementara untuk laptop gaming akan menggunakan GPU NVIDIA seri “GTX” dan juga “RTX” yang punya performa tinggi. Saat ini juga sudah ada laptop gaming yang menggunakan GPU dari AMD RADEON RX series yang tentu saja punya performa tinggi.
6. Dukungan Spesifikasi Lainnya
Tak hanya soal CPU dan GPU saja. Umumnya, laptop gaming juga sudah dibekali SSD (Solid State Drive) sebagai penyimpanan utama, yang biasanya juga didukung dengan tambahan HDD (HardDisk Drive) untuk menyimpan lebih banyak data. Namun sejak tahun 2020, kebanyakan laptop gaming sudah tidak lagi menggunakan penyimpanan berjenis HDD. Karena penyimpanan jenis HDD dianggap sebagai bottleneck yang akan menghambat performa. Perlu kamu tau bahwa penggunaan SSD akan sangat mempengaruhi performa dari sebuah laptop.Selain itu, penggunaan RAM pada laptop gaming pun juga berbeda loh. Pada laptop biasa, mereka biasanya akan menggunakan jenis ram “low power” yang lebih sedikit memakan daya listrik. Misalnya LPDDR3, LPDDR4, dan seterusnya. Dimana awalan “LP” pada jenis RAM yang digunakan, merupakan singkatan dari “Low Power”. Sedangkan untuk laptop gaming, biasanya tidak akan menggunakan RAM dengan awalan “LP” tersebut. Jadi, walau misalnya ada laptop biasa dan laptop gaming yang sama-sama punya RAM besar, nyatanya performa RAM dari laptop gaming akan sedikit lebih kencang.Saat ini, terkadang kita memang bakal bisa menemukan laptop “biasa” yang juga menggunakan berbagai jeroan yang dimiliki oleh laptop gaming. Mulai dari CPU performa tinggi, GPU performa tinggi, hingga SSD yang digunakan pun juga punya performa tinggi. Seperti misalnya yang bisa kita temukan pada laptop ASUS dengan seri Vivobook Pro ataupun Zenbook Pro. Akan tetapi, yang menjadikan laptop gaming berbeda dengan laptop biasa adalah sistem pendinginan yang lebih dioptimalkan. Sebuah hal yang tidak dimiliki oleh laptop mainstream.
Sementara itu, untuk membuat agar perangkat ini punya pendinginan yang baik, maka laptop gaming pun biasanya dibuat lebih tebal untuk memberikan ruang lebih agar udara panas dari CPU dan GPU dapat bersirkulasi dan dibuang keluar dengan baik.Beberapa hal lain seperti misalnya soal panel layar, keyboard, dan berbagai hal yang mendukung kenyamanan saat bermain game juga bisa kita rasakan perbedaannya dibandingkan dengan laptop biasa. Namun secara garis besar, poin yang sudah disebutkan diatas itulah perbedaan utamanya.